NVIDIA kembali membuat gebrakan dengan keputusannya yang mengejutkan komunitas gamer dan pencinta teknologi: penghapusan dukungan GPU PhysX untuk game 32-bit di seri terbaru mereka, RTX 50. Langkah ini telah memicu berbagai reaksi dari pengguna, terutama mereka yang setia pada judul-judul klasik yang menggunakan teknologi ini untuk memberikan pengalaman bermain game yang lebih realistis.
Apa Itu PhysX dan Mengapa Penting bagi Gamer?
PhysX, diperkenalkan pada awal 2000-an, adalah teknologi milik NVIDIA yang memungkinkan pemrosesan simulasi fisika di Graphics Processing Unit (GPU) alih-alih Central Processing Unit (CPU). Ini berarti efek visual seperti ragdolls, simulasi kain, partikel, dan cairan dapat dihasilkan dengan lebih baik dan mulus, menghasilkan frame rate yang lebih tinggi dan pengalaman yang lebih imersif dalam game.
Teknologi ini sempat menjadi sorotan utama banyak judul terkenal seperti Batman: Arkham City, Mirror’s Edge, dan Borderlands 2. Dengan begitu banyak game klasik yang memanfaatkan PhysX untuk meningkatkan kualitas grafis, tidak mengherankan jika banyak gamer merasa kecewa dengan keputusan NVIDIA ini.
Keputusan RTX 50: Melihat Lebih Dekat
Dalam sebuah pengumuman di forum resmi mereka, NVIDIA menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sejalan dengan penghentian dukungan aplikasi CUDA 32-bit, dimulai dengan arsitektur terbaru mereka, Blackwell.
Langkah ini membuat GPU PhysX tidak lagi tersedia untuk game 32-bit, memaksa pengguna untuk beralih sepenuhnya ke solusi PhysX berbasis CPU yang sejauh ini sudah populer di kalangan pengguna GPU dari merk lain seperti AMD.
Keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan mengingat tidak ada game 64-bit yang saat ini memanfaatkan teknologi PhysX. Praktis, ini adalah akhir dari teknologi tersebut untuk semua judul baru yang akan datang, mengingat keterbatasan dukungan ini.
Namun demikian, GPU seri sebelumnya seperti RTX 40 dan yang lebih tua masih mempertahankan dukungan ini, memberikan pilihan bagi mereka yang tidak ingin kehilangan pengalaman bermain dengan PhysX yang mumpuni.
Baca Juga
Menghidupkan Kembali Kenangan dengan Pengaturan Khusus
Untuk gamer yang ingin tetap menikmati keajaiban PhysX, salah satu solusi adalah dengan menggunakan GPU seri lama sebagai kartu pendukung yang bertugas menjalankan PhysX secara khusus. Meskipun agak merepotkan dan tidak ideal, langkah ini memungkinkan gamer mempertahankan kualitas visual tinggi dari game favorit mereka.
Sebagai contoh, tech demo dari Cryostasis yang dijalankan pada RTX 5090 menunjukkan performa yang jauh tertinggal dibandingkan dengan RTX 4090. Dengan RTX 4090, game ini mulus di frame rate tinggi, sedangkan dengan RTX 5090, tanpa GPU PhysX, game hanya berjalan di 13FPS pada pengaturan 4K/Max, menggantungkan pemrosesan fisiknya pada CPU Ryzen 9 7950X3D.
Dampak Jangka Panjang dan Harapan Masa Depan
Langkah NVIDIA ini menandakan perubahan arah yang signifikan dalam arsitektur dan dukungan perangkat keras mereka. Keputusan ini memaksa pengguna yang menyukai game-game lama untuk berpegang pada teknologi sebelumnya jika ingin mempertahankan kualitas bermain yang tinggi.
Namun, adakah kemungkinan NVIDIA untuk membalikkan keputusan ini? Mengingat bahwa banyak masalah tampaknya berkaitan dengan driver, ada harapan bahwa komunitas atau pihak ketiga mungkin akan menemukan cara untuk mengaktifkan kembali dukungan ini dengan mengubah driver CUDA.
Dalam pemasaran, tampaknya NVIDIA tidak melihat metode ini sebagai hambatan daya tarik utama bagi produk baru mereka. Namun, kehilangan ini jelas menjadi tantangan bagi para pengembang dan pemain yang ingin menjaga kesinambungan pengalamannya sesuai dengan apa yang pernah mereka nikmati.
Kesimpulan dan Judul Artikel
Dengan hilangnya dukungan untuk game 32-bit di RTX 50 Series, NVIDIA mengundang kontroversi besar dalam komunitas gaming. Sementara kegunaan teknologi ini akan terus dibahas, satu yang pasti: perubahan ini memaksa pemikiran ulang tentang bagaimana kita memelihara dan mengembangkan pengalaman permainan klasik menuju masa depan.







